Watu Gong dan Kota Lama: Perjalanan Ke Semarang.
Akhirnya aku bisa mengucapkan “Pagi…”
padamu, ketika aku berada di Semarang. Ini adalah kali kedua aku melakukan
perjalanan ke kota lain dengan bus. Dan pertama kalinya aku ikhlas melakukan
perjalanan sendirian dengan bus setelah yang pertama adalah sepulang dari kotamu. Aku seorang pemabuk kelas berat, kali ini aku
mencobai ketangguhanku dan sengaja aku ingin membuatmu iri lagi. Aku ke Semarang tiap tahun, setiap Natal, namun tidak ada 1 kesempatanku menikmati apa yang ada di kota ini. Hari-hari bersama keluarga dengan acara keluarga dan selalu berkumpul keluarga seringkali membuatku terperdaya oleh kenikmatan bercengkrama dan ternyata aku jauh dari pengetahuan, tidak melakukan apa-apa. Tidak lebih dari membicarakan si ini dan itu selama 3X24 jam mungkin. Horeeeee akhirnya aku
jalan jalaaaaaan…lantas cara apalagi untuk menarik perhatianmu selain seperti
ini? Bukan waktu yang panjang sebenarnya namun perjalananku selalu nampak
kosong tanpamu. Aku sengaja duduk di bus tidak sendirian agar aku tidak terlalu
ngelangut. Aku tahu, kamu sangat iri pada ku hari ini. Kamu yang memperkenalkanku
pada museum-museum waktu itu, karena museum adalah objek wisata murah meriah
bahkan gratisan. Kita tidak memilih Trans Studio, Kampung Gajah tapi Museum
Geologi. Itu sambutan pertamamu, Museum Geologi. Sambutan pertama bagi siapapun
yang datang ke kota mu, termasuk aku.
 |
| watu gong, pintu masuknya |
 |
| memotret dari pagoda, tampak ujung 2 bangunan lain |
 |
Ukiran berbentuk naga di depan pintu utama pagoda
|
Selamat datang di Semarang, jika
kamu punya waktu aku akan secara nyata mengantarmu untuk kemari bukan hanya
lewat blog. Kita bisa bersama naik bus, turun di terminal Banyumanik. Paling
dekat dengan terminal Banyumanik adalah mengunjungi Watu Gong. Watu Gong adalah
sebuah tempat dimana didirikan pagoda sebagai tempat ibadah umat Budha. Dinamakan
Watu Gong karena di area tersebut ditemukan batu yang berbentuk gong.
 |
| WATU GONG (BATU GONG) |
Batu ini sedikit retak karena sempat terjatuh ketika dipindahkan dari bagian tengah, menuju ke luar.
Pagoda Avalokitesvara, itulah yang terpampang pada papan
namanya. Avalokitesvara adalah sebuah ajaran dimana dalam ajaran
tersebut mengutamakan welas asih menyayangi sesama mahluk
tepatnya ada 20 ajaran mulia. Pagoda ini jika aku
hubungkan dengan keterangan-keterangan dalam artikel-artikel yang
membahas mengenai aliran-aliran Budha, termasuk dalam aliran Mahayana
karena Avalokitesvara merupakan bagian ajaran dari aliran Mahayana.
Bagian dalam terdapat dewi
kuan im atau dewi welas asih. Di bagian luar terdapat patung Ammitabha. Dari
beberapa artikel yang aku baca, agama Budha memiliki beberapa aliran, beberapa
diantaranya adalah Mahayana, Hinayana dan teravada.
 |
| Pagoda |
 |
| Pintu bagian depan bangunan inti pagoda |
|
|
Telepon ku berdering beberpa kali, ya itu pasti kamu. Saat itu aku berada di bagian samping pagoda, tepat berada di depan patung Budha tidur. Aku sengaja ingin menunjukimu detail-detail dari beberapa hal di bagian luar pagoda.
 |
| Patung Budha Tidur | | | |
|
|
|
|
 |
| Tempat Dupa |
 |
| Menyapu daun dari pohon Bodhi yang gugur |
|
|
 |
| Sebuah kotak kaca untuk menempatkan lilin di dalamnya |
Setelah mengunjungi Watu
Gong, aku makan bakso dan kehujanan mampirlah dulu ke base camp nya mapala
Undip untuk solat dan sebentar istirahat sambil melihat persiapan ultahnya
Mapala Undip. Kalo kamu bersamaku pasti kamu sudah kegerahan, yah biasa anak
gunung, terbiasa dingin. Lalu selanjutnya kamu akan kesal diguyur hujan,
paling-paling kamu hanya membawa 1 celana dan 1 baju saja…yah simple, that’s u.
 |
| Merk pertokoan di Kota Lama |
 |
| Toko Barang Antik Kota lama |
|
 |
| Gereja Blenduk_ kota lama |
|
Kota Lama…Ini menjadi tempat yang
akan kukunjungi ke dua. Pasti kamu senang dan sekaligus terus bertanya-tanya.
Disini sangat dekat dengan Solo, Yogya namun tidak akan sedikitpun kamu temukan
bangunan-bangunan yang khas Jawa. Hampir semua bangunan-bangunan besar itu
berarsitektur Belanda. Kota lama sering disebut dengan little Nederland. Ada
Gereja blenduk, marba, ada marabunta, banyak sekali konon area ini adalah arena
perdagangan dulunya. Dari beberpa sumber yang aku baca di beberapa blog, kota
ini di bangun semirip mungkin dengan negaranya agar merasa betah dan nyaman. “Marabunta”,
gedung ini justru yang lebih kuingat dari gedung-gedung lain. Bangunanya
kosong, bagus sekali dengan patung semut diatasnya. Lalu sku melihat gedung
bertuliskan marabunta lagi di dekat pelabuhan, apakah sebenarnya Marabunta itu?
Dari hasil browsing ternyata marabunta itu artinya adalah semut. Semut yang
sangat kuat. Konon gedung ini dulu menjadi pusat kesenian, gedung ini menjadi
saksi berkembangnya kesenian di Semarang. Dulu musik, tari atau teater digelar
tetap setiap sebulan sekali di gedung ini. Penari yang terkenal pada masa itu
adalah Mata Hari, nama ini konon nama samara. Dia adalah seniman sekaligus
spionase berbayar mahal. Wanita ini memiliki kemampuan menyusup, berpura-pura,
mencari data dan sekaligus menari dimanfaatkan oleh agen-agen rahasia. Dia banyak
menjalin affair dengan para petinggi-petinggi di eropa dan pperjalanannya
sebagai spionase akhirnya berakhir setelah dia dijatuhi hukuman dan ditembak
mati. Namanya Margaretha Geetrulda Zelle.
 |
Gereja blenduk dalam genangan
|
|
|
|
|
 |
| Bagian Dalam Gereja |
|
 |
| Gereja dari Tampak dari taman |
 |
| Gedung Marabunta |
 |
| Sekitar Gedung Marabunta |
 |
| Simbol kota lama, konon katanya |
Semarang tempat yang terkenal penuh air, tepat aku datang setelah hujan. Untung saja genanganya tidak berlebihan. Aku juga ambil bagian-bagian lain sekitar bangunan-bangunan Belanda ini, bangunan-bangunan lain yang menempel di sekitarnya. Tidak ada begitu banyak gambar orang, karena memang sepi orang mungkin karena ini bukan hari libur.
Kalo kita datang kemari ketika
menjelang ramadhan, akan sangat ramai acara Dugderan. Arak-arakan orang-orang
bermain bedug. Kota Semarang juga sangat ramai ketika acara-acara Imlek,
seperti Solo meriah. Imlek, acara ini selalu ramai di Solo atau Semarang dan
aku yakin tidak begitu di kotamu kupastikan kamu akan bergerilya mencari
gambar-gambar yang belum pernah kamu temui sebelumnya. Aku masih mengunjungi
beberapa tempat lagi, pasti akan kuperlihatkan padamu. Aku harus bergerak dulu
pagi ini, akan kusambung nanti mungkin siang atau malam karena ada beberapa
yang harus aku mixing nanti. Terimakasih sudah membuatku punya gairah untuk
bergerak meninggalkan tempat tidurku dan menuju terminal… selamat pagi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar