24
JAM MENARI: SOLO BERKERINGAT KALO SAJA KITA MELIHATNYA BERSAMA
Poster 24 jam menari
Cerita buatmu yang sedang bekerja...di sana.
Pukul
sepuluhan pagi ini, aku menuju Rumah Sakit untuk check up. Aku iseng untuk
makan dulu di UNS, Kansas(kantin sastra). Mulai riuh suasana kampus ISI Solo,
kampus ku dulu. Aku ingat, ini tanggal 29 April, Hari Tari Dunia di Solo. Selalu
seperti ini setiap tahun nya. Yah, tentu saja…kamu jauh di sana, bekerja dari
jam delapan pagi sampai jam empat sore, tentu sangat sibuk. Aku ingat kamu,
pasti kamu adalah orang yang sangat antusias dengan acara seperti ini. Mungkin kamu
akan 24 jam penuh berada di titik-titik dimana pentas-pentas ini
diselenggarakan. Bukan…bukan euphoria sayang… bukan juga kegiatan yang
gila-gilaan menghambur-hamburkan uang… bukan juga seperti pesta-pesta
pergantian tahun atau ajang kartini-kartinian. Disini setiap budaya diberi
wadah, untuk saling mengenal berbagai macam bentuk budaya, mungkin juga kamu
akan mengenal beberapa orang yang asing, bahasa yang asing, cara bersikap yang
beda dan lain-lain. Sebagai wadah untuk saling mengapresiasi, memperkenalkan
dan menjalin hubungan-hubungan baru.
Salah satu tarian dalam 24 jam menari di Pendopo
salah satu tarian dalam 24 jam menari di depan Teater Besar
Diatas itu, adalah acara salah satu tari yang di pentaskan di Pendopo ISI. Liat, mereka pakai baju jawa, tapi mereka menari bukan dengan iringan musik tradisi, mereka bukan menari tradisi. Gambar di bawahnya yang kuberi caption beda, itu adalah tarian yang mengambil tema tentang air dan musik. mereka memproduksi musik sambil menari dan diberi efek air sehingga terlihat dramatis kalo bisa mengambil pic dengan baik. Sangat penuh, aku hany bisa melihat dari sisi belakang. Hari ini mulai
dari anak-anak sampai orang dewasa, mulai dari yang beraliran tradisi,
kontemporer dan modern semua menari di Solo. Dari asia, timur tengah dan eropa. Dulu acara ini
adalah acara yang diselenggarakan oleh kampus ISI yang waktu itu mungkin masih
bernama STSI. Aku ingat benar, dari acara ini aku mengenal beberapa teman dari
tempat-tempat lain. Sekarang, acara ini sudah lebih luas. Masyarakat Solo semua
mengerti bukan Cuma kalangan kampus, bahkan masyarakat boleh turut
berpartisipasi. Titik-titik pergelarannya bukan hanya di kampus namun juga di
mall, di jalanan, di tempat-tempat bersejarah…jauh lebih menyenangkan dapat
dinikmati semua kalangan. Tahun ini, aku sepenuhnya menjadi penonton. Tidak seperti
kemarin kemarin yang kalang kabut mempersiapkan musik untuk iringan tari.
Potret kerumunan orang-orang
Ingat?
Malam itu kita sempat bertengkar lewat telepon sebelum aku pentas. Aku ingin
sekali mengajakmu kemari, bersama mu melihat hari ini. Mungkin tahun depan kita
sudah berbeda, keinginan kita juga mungkin berbeda. Semoga kamu bisa memenuhi
keinginan-keinginanmu meskipun tanpa aku nanti. Malam ini aku memiliki gairah
untuk berdesakan, memaksa lihat karena keinginan untuk bisa berbagi dengan mu
tentang hari ini. Tidak pernah sebelumnya aku mengambil picture, tapi kali ini
aku memulainya agar kamu turut bisa menikmati. Jika saja aku bersamamu, aku
tidak akan telat datang. Kita pasti saling menggenggam dan menarik narik
genggaman satu sama lain untuk memperoleh jalan menuju tempat paling depan.
Ada apa lagi ya? oh iya disini ada kuliner. tempat jajan, kamu suka sekali jajan ya? tapi sepertinya sudah berangsur-angsur berkurang ya. Ada warung yang menarik perhatianku, karena keberanian mereka mengambil nama warung dan sekaligus logo nya. Tapi mereka menjual makanan yang kamu sukai, pecel dan thengkleng. kamu kan suka sekali pecel yang pedas, apa lagi thengkleng.
Kuliner di 24 jam menari
Jika
seperti melihat Sendratari waktu itu bisa terulang lagi di sini, Jika seperti
menikmati alun-alun dan beringin kembar itu bisa kita nikmati disini, kalo saja
seperti menikmati tahu sumedang bisa kita nikmati di sini, kalo saja seperti
menikmati Borobudur, pantai depok dan prambanan dapat kita ulang di sini…hari
ini…kita akan berkeringat berkejaran dan berdesakan meskipun kedua dari kita
hanya sebagai penonton.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar