Check out music from Dy Murwaningrum

https://soundcloud.com/dy-murwaningrum

Foto saya
Solo- Jogja- Bandung, Indonesia
mencari kata-kata, membenturkannya pada setiap bidang dan terus memantul...

Senin, 29 April 2013

24 JAM MENARI: SOLO BERKERINGAT KALO SAJA KITA MELIHATNYA BERSAMA


24 JAM MENARI: SOLO BERKERINGAT KALO SAJA KITA MELIHATNYA BERSAMA


 Poster 24 jam menari

Cerita buatmu yang sedang bekerja...di sana.
Pukul sepuluhan pagi ini, aku menuju Rumah Sakit untuk check up. Aku iseng untuk makan dulu di UNS, Kansas(kantin sastra). Mulai riuh suasana kampus ISI Solo, kampus ku dulu. Aku ingat, ini tanggal 29 April, Hari Tari Dunia di Solo. Selalu seperti ini setiap tahun nya. Yah, tentu saja…kamu jauh di sana, bekerja dari jam delapan pagi sampai jam empat sore, tentu sangat sibuk. Aku ingat kamu, pasti kamu adalah orang yang sangat antusias dengan acara seperti ini. Mungkin kamu akan 24 jam penuh berada di titik-titik dimana pentas-pentas ini diselenggarakan. Bukan…bukan euphoria sayang… bukan juga kegiatan yang gila-gilaan menghambur-hamburkan uang… bukan juga seperti pesta-pesta pergantian tahun atau ajang kartini-kartinian. Disini setiap budaya diberi wadah, untuk saling mengenal berbagai macam bentuk budaya, mungkin juga kamu akan mengenal beberapa orang yang asing, bahasa yang asing, cara bersikap yang beda dan lain-lain. Sebagai wadah untuk saling mengapresiasi, memperkenalkan dan menjalin hubungan-hubungan baru. 






 Salah satu tarian dalam 24 jam menari di Pendopo

salah satu tarian dalam 24 jam menari di depan Teater Besar

Diatas itu, adalah acara salah satu tari yang di pentaskan di Pendopo ISI. Liat, mereka pakai baju jawa, tapi mereka menari bukan dengan iringan musik tradisi, mereka bukan menari tradisi. Gambar di bawahnya yang kuberi caption beda, itu adalah tarian yang mengambil tema tentang air dan musik. mereka memproduksi musik sambil menari dan diberi efek air sehingga terlihat dramatis kalo bisa mengambil pic dengan baik. Sangat penuh, aku hany bisa melihat dari sisi belakang. Hari ini mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, mulai dari yang beraliran tradisi, kontemporer dan modern semua menari di Solo. Dari asia, timur tengah dan eropa. Dulu acara ini adalah acara yang diselenggarakan oleh kampus ISI yang waktu itu mungkin masih bernama STSI. Aku ingat benar, dari acara ini aku mengenal beberapa teman dari tempat-tempat lain. Sekarang, acara ini sudah lebih luas. Masyarakat Solo semua mengerti bukan Cuma kalangan kampus, bahkan masyarakat boleh turut berpartisipasi. Titik-titik pergelarannya bukan hanya di kampus namun juga di mall, di jalanan, di tempat-tempat bersejarah…jauh lebih menyenangkan dapat dinikmati semua kalangan. Tahun ini, aku sepenuhnya menjadi penonton. Tidak seperti kemarin kemarin yang kalang kabut mempersiapkan musik untuk iringan tari. 



 Potret kerumunan orang-orang

Ingat? Malam itu kita sempat bertengkar lewat telepon sebelum aku pentas. Aku ingin sekali mengajakmu kemari, bersama mu melihat hari ini. Mungkin tahun depan kita sudah berbeda, keinginan kita juga mungkin berbeda. Semoga kamu bisa memenuhi keinginan-keinginanmu meskipun tanpa aku nanti. Malam ini aku memiliki gairah untuk berdesakan, memaksa lihat karena keinginan untuk bisa berbagi dengan mu tentang hari ini. Tidak pernah sebelumnya aku mengambil picture, tapi kali ini aku memulainya agar kamu turut bisa menikmati. Jika saja aku bersamamu, aku tidak akan telat datang. Kita pasti saling menggenggam dan menarik narik genggaman satu sama lain untuk memperoleh jalan menuju tempat paling depan. 

Ada apa lagi ya? oh iya disini ada kuliner. tempat jajan, kamu suka sekali jajan ya? tapi sepertinya sudah berangsur-angsur berkurang ya. Ada warung yang menarik perhatianku, karena keberanian mereka mengambil nama warung dan sekaligus logo nya. Tapi mereka menjual makanan yang kamu sukai, pecel dan thengkleng. kamu kan suka sekali pecel yang pedas, apa lagi thengkleng. 

 Kuliner di 24 jam menari


Jika seperti melihat Sendratari waktu itu bisa terulang lagi di sini, Jika seperti menikmati alun-alun dan beringin kembar itu bisa kita nikmati disini, kalo saja seperti menikmati tahu sumedang bisa kita nikmati di sini, kalo saja seperti menikmati Borobudur, pantai depok dan prambanan dapat kita ulang di sini…hari ini…kita akan berkeringat berkejaran dan berdesakan meskipun kedua dari kita hanya sebagai penonton. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar