5-4-2013//
Selamat Siang…Pelanginya dunia yang
diijinkan tuhan untuk kupinjam keindahannya sebagai bagian hidupku, itulah
kamu. Seperti hari yang kemaren, kamu masih menjadi taman untukku, tanpa hujan lebat dan panas
menyengat, tanpa angin kencang atau hewan-hewan liar yang berbahaya. Aku
selalu diam-diam mendatanginya, menaruh punggung diatas rumput-rumput empuk
serasa permadani sampai aku tertidur dan tinggal disana tanpa disadari
siapapun. Begitu juga taman itu sendiri, pun tidak menyadari keberadaanku tapi
akan selalu merasa kehilangan setiap aku pergi. Siapa yang akan dapat menyimpan
rahasia seumur hidupnya? Apalagi sebuah tempat paling istimewa dengan
cerita-cerita istimewa. Entah kapan orang lain akan menemukannya. Menemukan
tempat yang sedang aku tinggali sekarang dan mengusirku dari sana, kecuali aku
cepat-cepat membuatnya jadi sebuah dongeng. Jika sebelum aku terusir aku telah
menjadikannya dongeng, kita akan kekal. Aku tidak akan pernah mati dalam sebuah
dongeng, dengan cerita yang tidak akan terubah dan taman pun tidak pernah
diketemukan oleh siapapun. Tapi sayang, itu hanya akan jadi cerita tentang
sebuah taman. Aku merasa nyaman dan memiliki tempat bernaung dengan hatiku yang
tenteram tapi aku tidak pernah tau bagaimana cara mengajak bicara pada sebuah
taman. Membiarkan diriku sendiri membaca cara, menebak-nebak makna, membiarkan
diriku sendiri terlarut dalam keindahannya tanpa bisa membawanya pulang.
Memindahkan taman yang kutemukan ke dalam kamarku, itu bukan hal mudah meskipun
bukan hal yang tidak mungkin pula.
Mencapai cinta tentang mu adalah bagian
tersulit yang belum pernah kualami sebelumnya. Cinta menjadi kata-kata lama
dengan definisi baru, sejak aku mengenalmu. Seperti aku menunggu pelangi setiap
hari, sampai-sampai aku menganalisa cuaca pun tidak membuatnya selalu datang.
Hari ini kutunggu, besok kutunggu, besoknya kutunggu tapi belum tentu 365hari
kemudian juga datang. Apalagi jika kamu datang, gedung-gedung itu mendominasi
untuk melihatmu lebih dulu. Aku hanya kebagian melihatmu sebagian. Kuusahakan
untuk mencari tempat-tempat tinggi, berlari ke gunung pun hari sudah akan
beranjak malam dan kamu harus pergi. Aku yang kecil diantara dominasi
gedung-gedung tinggi dan mereka-mereka yang menempati gedung-gedung megah itu
haruskah aku menjadi mereka? Tidak lagi menjadi diriku sendiri. Beberapa kali
aku mencoba cara itu tapi aku tidak berhasil, karena kedatanganmu semaunya. Yah
begitulah, hari gini alam saja moody. Gempa ya moody, banjir ya moody, hujan ya
moody…untung matahari tidak moody bisa-bisa kita melihatnya seminggu sekali,
klo si matahari sedang patah hati. Apakah mungkin akan sampai pada masa dimana
pelangi mencari ku? Mungkin jika pelanginya lagi mood. Cinta kali ini membuatku
harus menjelma pada bentuk-bentuk baru, dan kusetujui sendiri.
Mengenalmu membuatku mendefinisikan cinta
seperti Istana Inggris. Mudah dilihat di televise, dari ujung jalanan dimana
bangunan itu didirikan namun siapa yang bisa masuk? AKu bisa memahami di
dalamnya dari tetektif-detektif yang masuk, dari berita-berita di Koran-koran
tertentu, dari penelitian-penelitian yang sulit kulakukan sendiri. Memahami
dalamnya, menikmati keindahannya di dalam, mengerti benar suasana di dalamnya
harus menjelma jadi udara kelas satu. Udara terpilih yang keluar dari AC AC
mewah dalam gedung itu. Jangankan aku, udara di luar istana pun di larang
masuk. Begitulah cinta. Indah dan angkuh. Kokoh dan tertutup. Pintu pagar
berlapis dan penuh jebakan, alarm-alarm yang memanggil sniper-sniper terbaik di
dunia ini. Jika aku nekat melempar bom, pun aku akan sampai ke bagian dalam
gedung sebuah bangunan rusak. Menikmati dari jarak jauh itu menyakitkan, dan
aku memasukinya dengan cara berbahaya sudah pasti aku tidak akan keluar dengan
selamat kecuali aku keluarga Pangeran William.
Mengenal seseorang yang belum pernah
kutemui sebelumnya, menjadikanya sebagai alasan beberapa hal. Termasuk
menjadikan alasan untuk jatuh cinta, lebih dalam setiap harinya. Aku banyak
belajar tentang hidup, tentang cinta, tentang memperjuangkan sesuatu, tentang
kesabaran dan terakhir tentang keikhlasan. Kesabaran mata pelajaran seumur
hidup dan ujiannya setiap saat. Hidup membuatku mengenal cinta. Cinta membuatku
mengenalmu. Mengenalmu membuatku mengerti pentingnya memperjuangkan sesuatu
dalam hidup. Dengan kesediaan atau pun tidak, semua rasa itu datang dalam tahap
tahap. Cinta juga datang padaku dengan sendirinya, bukan karena aku adalah
keturunan bangsawan tapi karena aku menjadi diriku sendiri. Aku tetap menikmati
pelangi yang datang dan pergi semaunya, datang dan pergi untuk mengantar dan
menjemput keturunan-keturunan kayangan atau anak manusia yang diijinkan
melihat-lihat kayangan. Pelangi itu media ku untuk menghormati pencipta,
pelangi adalah jalan ku untuk melihat kayangan, atau mungkin aku adalah keturunan
kayangan yang jatuh cinta pada perjalananku sendiri menuju bumi? Jatuh cinta
pada media yang menghantarku? jatuh cinta pada pelangi…? Iya, aku bukan saja
jatuh cinta padamu tapi sekaligus patah hati karena kemunculanmu semaunya.
Kemunculanmu
yang semaunya membuat perjalananku sering tersendat. Aku jatuh cinta pada
hidupmu dan jatuh cinta pada perjalananku ketika bersamamu…iya tentu aku jatuh
cinta pada hidupku sendiri. Aku tidak bosan untuk mencoba merebut kembali
hatimu dengan cara-cara yang membuatku menikmati hidup ini. Aku merebut hatimu
dengan perjalanan ku, aku merebut hatimu dengan ketangguhanku, aku merebut
hatimu dengan karya-karya ku, aku merebut hatimu dengan warna warna hidupku
yang akan selalu memikatmu. Kubiarkan kamu bergerak semaunya, kubiarkan kamu
tidak selalu ku genggam, biar aku selalu selalu melakukan hal-hal terhebat
selamanya untuk memikatmu, biar hidup ini terus berwarna,…seindah
warnamu…pelangi.
Tentunya aku akan sangat patah hati jika
tidak melihatnya lagi. Berumur panjanglah…karena dunia masih ingin selalu
melihatmu, melihat warnamu, warna perjalananku. Selamat Sore pelangi…dan aku
melihatmu sore ini meskipun beradu keindahan dengan warna lain yang aku tidak
tahu namanya tapi kamu tetap mempesona sepenuhnya untukku.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar