Bandung- solo, 11 juli 2010, 8-9 jam aku merasai ini
Argo willis, dingin dan beku dalam kondisi berantakan. Pukul 5 pagi dari jati nangor, dingin di jalan dingin di kereta, sama sekali tidak ada kehangatan selain ingatanku terakhir bertemu dengan dia tadi malam. Pelukan yang tidak berarti apapun untuknya,adalah kehangatan selama perjalanan. Sama sekali tidak 1 pun menarik selama 8 jam perjalanan itu selain hatiku sendiri, suara dari 2 orang yang berarti melalui telepon, dan kekacauan luar biasa di kepalaku. Entah apa yang terjadi sesampainya di solo, rasanya hanya ingin selalu menghela nafas. Tidak ingin segera pulang, ingin tetap di kereta, rasanya bebas perasaanku dengan kekacauan-kekacauan ini, hanya sendiri tanpa diketahui siapapun dan dimarah siapapun.
Rasa rindu berpadu luar biasa benci, mengingat 1 per satu kekecewaan. Rasa sayang yang juga tidak bisa aku tinggalkan dengan banyaknya waktu indah yang pernah di jalani. 1 orang lagi menata rapih kekacauan itu selama kurang lebih 4hari, sampai begitu aku meninggalkannya justru kekacauan semakin parah dan tetap membeku saat itu.
Apa yang aku inginkan, entah. Kembali, aku tidak sanggup dengan kecewaku yang sudah aku maafkan, meninggalkannya pun belum sanggup dengan rasa sayang dan sejuta kenangan. Dan kedatangan baru, benar-benar menata rapi semuanya tapi sayang tidak searah tentang rasa. Jadi semua semakin kacau!! Sampai di solo pukul 4, menemui mu hangat dan masih kacau, menelpon dan mengesms dia pun hangat dan masih kacau.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar