SOLO – JOGJA – PURWOKERTO – JAKARTA – BANDUNG
6 Oktober2010 – 13 Oktober 2010
Setelah kabar tentang badai menghempas kapal yang akan menuju karimun, akhirnya urung juga keberangkatan ke karimunjawa. Tidak mau menghilangkan kekecewaan akhirnya saya menuju solo, menemui kawan untuk melakukan perjalanan ke Jakarta, untuk dufan, untuk musik-musik rekaman, untuk lebih dalam mengerti tentang industry musik. Ternyata semuanya gagal setelah saya ke jogja untuk klarifikasi waktu dengan teman yang saat itu sedang sakit tipes. Akhirnya semua saya jalani sendiri. Mulai dari mengantar rekaman, dan mikro riset di Purwokerto, lalu menghabiskan waktu ke Jakarta sambil menunggu jadwal kosong seorang kawan di Bandung.
Berangkat dari Jogja akhirnya setelah memastikan bahwa saya berangkat sendirian. Sampai purwokerto jam 10 malam, menemui Lengger Astuti untuk menyampaikan maksud riset yang akan saya lakukan 1 atau 2 bulan lagi dan menyampaikan Cd pentas, yang sudah saya repro dari bentuk kaset menjadi bentuk CD. Dari purwokerto, Bima jam 1 malam menuju Jakarta, di Jakarta sepenuh-penuhnya berencana untuk main dan mengunjungi kawan yang sudah seperti saudara. 7 Oktober sampai di Jakarta, turun gambir, sudah ditunggu kawan di Mac D.
2 orang kawan yang sudah seperti saudara. Di Jakarta saya ditampung dan diberi tahu sedikit banyak tentang Jakarta. 4 hari di Jakarta membuat saya heran dan takjub dengan hal-hal di Jakarta. Pengendara motor dengan adegan akrobatiknya di jalanan, macet, panas, sampai bibir ku yang sensitive ini pun iritasi terus menerus. Bersama teman, saya diajak ke beberapa tempat di Jakarta. AC di Jakarta nyala, dan sangat dingin, sementara kondisi di luar sangat panas dan berdebu, kontradiktif, inilah yang membuat badan saya sesekali terasa meriang. Kelapa Gading, MOI, makan mie ayam apa ya di dekat sunter, makan sea food di terrace, maen badminton , Izzie pizza, kemang, mall depok, hm…senang nya.. ini benar-benar liburan. Kenyang makan dan berlibur 4 hari, 11 Oktober 2010 05:00, berangkat ke Bandung dengan Argo Parahyangan, 3 jam di kereta sepenuhnya untuk makan dan tidur.
Masih di ambang pintu, saya sudah melihat senyumnya, dengan gaya khas nya menengokkan kepalanya dan senyum untuk menyapa. Itu dia, dari beberapa tempat yang saya lalui dan kepentingan-kepentingan yang saya rencanakan, ini lah yang paling membuat bahagia saat ini. Diantara keinginan dan kepasrahan. Kawan yang satu ini telah lebih dari sekedar mengalihkan perhatian, tapi juga membuatku sedikit memaksanya untuk menempatkan hatinya pada ku, tapi ya memang harus ikhlas.
Trimakasih nasi sardennya di pagi hari, obat flu nya, dan tumpangan motornya ke tempat-tempat yang kita datangi. Saung Angklung Udjo, mall apalah itu namanya. Besok lagi bawa saya ke buah batu dan mencari cd jaipongan dan karawitan sunda. Trimakasih telah memberiku banyak pengertian dan semangat sekaligus juga kejatuhan. Semoga pertemanan ini selalu bisa saling menyupport. Sampai ketemu lagi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar