Check out music from Dy Murwaningrum

https://soundcloud.com/dy-murwaningrum

Foto saya
Solo- Jogja- Bandung, Indonesia
mencari kata-kata, membenturkannya pada setiap bidang dan terus memantul...

Senin, 10 Oktober 2011

BERKENALAN DENGAN SESUATU

BERKENALAN DENGAN SESUATU : YOGYAKARTA


Malam minggu, kita tepatnya berdua waktu itu, pukul 4 tadi kamu datang. 2 april 2011 waktu itu, dari bagian terpojok dari tempat itu kita dapat melihat ke luar, ke bawah, jalanan malioboro yang macet malam minggu. Di depan kita panggung sederhana dalam sorot lampu-lampu warna. Di hadapan kita ayam nasi dan minuman entah apa namanya. Aku melihat binar matamu yang sebenarnya kurang bahagia, kuajak kau ke sini tanpa aku tahu apa kau suka atau tidak dengan yang kutawarkan. Inilah Jogja, tempat yang kucintai meskipun bukan tempat dimana aku dilahirkan. berkali-kali aku datang kemari sebelumnya, bahkan sejak kecil lalu kali ini aku tinggal di kota ini.Jarang kulewatkan malam minggu seperti ini, bersamamu, di luar hujan, makan dengan lampu temaram dan panggung penuh lampu di depan. Sesekali aku melihat matamu dengan sorot keheranan, senang, kamu merasa itu tontonan lucu lalu kamu tertawa sedangkan aku melihat ekspresimu sebagai hal yang menyenangkan dan aku tersenyum. Aku menerangkan satu-satu padamu, ini adalah cabaret, di Thailand cabaret banyak di gelar di berbagai tempat dengan berbagai macam tarif untuk menontonnya. Cabaret muncul awalnya dari eropa lalu berkembang selanjutnya ke beberapa negara sampai sekarang di Asia dan Indonesia lalu kamu melihatnya di sini. Kapan-kapan kita melihatnya di Thailand ya...atau di Philipina atau bahkan mungkin di Perancis? Jalan malioboro, dekat titik nol, entah waria atau pria berdandan ala perempuan, tapi pertunjukan putri-putrian menyanyi lip sing itu sangat konyol, benar benar menghibur.

Hal-hal seperti ini yang jarang aku jumpai di kotaku, atau mungkin beberapa kota lain...keterbukaan Jogja dalam mengapresiasi, memberi toleransi atas berbagai hal ini lah yang membuatku semakin cinta. Ternyata kamu pun mengatakan hal yang sama, ini adalah pemandangan yang kamu lihat pertama kali. Dan yang paling menyenangkan buatku adalah...melihatmu mampu mengapresiasi hal-hal baru, melihatmu membuka lebar-lebar pikiranmu. Ibarat kamu membuka jendela lebar-lebar, dalam kerajaan mu yang berpagar besi kuat dengan bangunan istana sangat kokoh. Aku ingin melihatmu melihat Regae atau Blues di sekitar Sosro, dekat malioboro tapi ini bukan hari yang tepat. Aku ingin mengenalkanmu pada hidupku, aku ingin mengenalkanmu pada kawan-kawanku, pantai dan gunung di sini, pada teater, pada pertunjukan tari klasik pada kehidupan anti hingar-bingar atau penuh gemerlapan.

Berkenalan dengan tanah lapang, beringin kembar dan hiburan tanpa tiket. Hiburan rakyat, bukan macam Dunia Fantasi yang bermesin-mesin, bukan macam Water Boom yang berbayar, bukan macam Kampung Gadjah yang belum pernah kukunjungi. Kita hanya melihat 2 beringin di sini, puluhan orang mencoba-cobai mitos untuk berjalan lurus. Sepasang orang tua buta dengan tongkat yang selalu berjalan bersama di sekitar nya, penjaja jajanan makanan kecil yang kamu suka sekali. Berkenalan dengan bepergian tengah malam yang sangat aneh dan asing buatmu, tp jujurlah bukankah itu mengasyikkan? Teruslah berkenalan dengan banyak hal, teruslah berkenalan dengan berbagai bentuk, berbagai rasa, berbagai tanda...itu yang akan membuatmu lebih merasa menjadi manusia.

Aku rindu waktu, aku rindu datangnya moment-moment seperti itu. Aku kehabisan waktu...aku mulai berkenalan dengan hari yang tidak untukku, berkenalan dengan formalitas. Aku merindukan Jogja, merindukan Kamu, merindukan rasa. Kapan-kapan aku akan bertemu lagi dengan mu, dengan rasa itu, dengan tatapanmu, dengan kesediaanmu di Jakarta, di Banten, di Bandung, di Malang, di Solo, di Papua, di Lombok, di Bali, di Riau, di Singapore, di Australia, di Eropa, di mana saja... Dimana saja kita selalu menemukan kenalan-kenalan baru, teman baru, rasa baru, suasana baru, atmosfer baru, rutinitas baru. Sensasi dari berkenalan, ada rasa kaget mungkin berefek senang atau tidak, ada rasa untuk beradaptasi atau segera pergi, ada yang bisa berubah karena kita mengenal sesuatu baru atau sebaliknya benar-benar menguatkan pemikiran lama. Perkenalan tidak munbgkin bisa kita hindari bahkan mungkin kita harus berkenalan dengan sebuah perkenalan...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar