Assalamualaikum...
Semoga tuhan selalu merahmati kita semua...seperti setiap
doa kita semua.
Selamat malam... apa disana kalian sedang bersama-sama? Dalam
keluarga kecil, atau terpisah-pisah dan sendiri-sendiri? Ak tidak bisa
membayangkan bagaimana kehidupan disana, belum bisa.
Madu air hangat, kali ini kubuat sendiri. Biasanya ibu yang
bikinkan, meski di akhir-akhir aku yang selalu bikinkan untuk ibu agar bibir
ibu tidak kering. Apa kabar ibu? Apa disana sudah bersama bapak dan
adik-adikku? Kadang aku kebingungan disini, kadang terlalu rindu padamu.
Banyak perbicangan denganmu yang kutitipkan pada tuhan, pada
malaikat yang selalu kutemui setiap hari. Bagaimana perasaanmu? Semoga selalu
ditempat yang bahagiadimanapun berada. Tidak banyak yang bisa kita bicarakan di
masalalu, tidak seperti bapak yang rajin mengajak diskusi, berdebat dan bicara.
Kita hanya menghabiskan waktu dengan tawa, atau mencicipi makanan-makanan,
bicara tentang tts yang selalu menghabiskan waktu.
Aku sangat rindu...rindu sekali. Seketika kau melihatku
sakit kau pasti khawatir. Ak rindu dikhawatirkan seperti itu. Aku ingat
bagaimana waktu kecil ketika aku kedinginan karena demam, kau selalu
menyentuhkan telingaku dengan bibirmu dan aku merasa lbh tenang. Aku rindu
memegang tangan saat aku merasa kurang enak badan, aku rindu dibalur minyak
hangat, teh hangat dan merasa aman. Ibu, aku rindu kau peluk dengan sangat erat
seperti ketika aku pulang dari bandung dan sakit maag. Aku rindu selimut yang
kau tutupkan pada badanku, untuk menjagaiku agar tidak kedinginan.
Ibu, apakah kau masih kepikiran aku? Apa kau khawatir aku
sendirian? Aku pasti baik-baik saja. Aku sudah aman, tidak ada yang perlu kau
risaukan lagi. Apakah ibu tidak ingin membuatkanku wedang hangat, memberikan
minyak hangat di tubuhku sekalipun itu datang di mimpi. Mungkin kita hanya
menduga duga keberadaan kita satu sama lain. Yang pasti ak ingin kau, bapak dan
adik-adik bahagia disana, mungkin di kehidupan yang lebih kekal. Percayalah,
selama manusia masih hidup didunia mereka pasti punya ambisi duniawi, mencari
kebahagiaannya, begitu juga dengan aku. Jangan khawatir aku tidak bahagia
ketika aku sedang bersedih, aku akan mencari kebahagiaan juga...
Ibu, jika kau bertemu dan bersama bapak dan saudara
kandungku lainnya sampaikan salamku untuk mereka. Masa dimana aku berada di
tempat kalian semua pasti akan datang, entah kapan...tidak ada dr kita yang
tahu. Semoga kita semua bahagia...
Ibu, aku sakit flu, kemarin aku sakit kepala. Sakit yang
sering melemahkanku, aktivitas-aktivitasku. Tapi sekali lagi jangan khawatir,
aku sudah jarang sakit sekarang, aku lebih sehat, badanku lebih besar, makanku
lbh banyak dan semoga lebih sehat. Aku sudah bisa mengatasi diriku sendiri
sekarang, pergi sebentr ke apotek, membuat air madu hangat, membeli makanan di
warung lalu tidur dengan selimut yang pernah kau berikan buatku.
Ibu, apa disana kau masih berdoa setiap waktu? Atau
bagaimana di sana? Kadang aku sangat ketakutan disini membayangkanmu yang ada
di sana.. tp aku yakin tuhan pasti baik. Sebaik perlakuanmu padaku... Tuhan
sedang melihatku menulis surat ini, kukirimkan pada blog agar lebih banyak yang
melihat mungkin satu dari mhlukNya bisa menyampaikan padamu. Tapi kutitipkan
surat ini lewat Tuhan...semoga surat ini tersampai dan membahagiakan. Kalau surat
ini tersampai mungkin tidak ada reportnya.
Terimakasih ibu, yang selalu memberiku banyak pengertian. Mengajarkan
aku untuk mengalah, sekaligus mengajarkanku untuk kuat dan tangguh. Mengajarkan
aku untuk melindungi banyak hal. Terimakasih telah sebegitu memanusiakan aku,
menghargai privasi-privasiku,pilihan-pilihanku, selalu support pada langkahku
meski orang bilang itu tidak masuk akal. Dan sekarang, aku sudah
disini...mungkin titik ini tidak akan terjadi kalau ibu tidak legawa atas
pilihan keinginanku. Bapak yang selalu menjadi penengah ketika aku dan ibu
berseteru krn tidak saling paham satu sama lain. Semoga semua bahagia dimanapun
kita berada, selalu dalam berkah Allah.swt. Amin
Selamat malam ibu dan bapak...
Wassalamualaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar